PERKAWINAN EUGENIK
I.PENDAHULUAN
Perkawinan adalah
suatu perkawinan sepasang mempelai yang dipertemukan secara formal di hadapan
penghulu/kepala agama, para sksi dan sejumlah hadirin yang disahkan secara
resmi sebagai suami isteri dengan upacara ritual-ritual tertentu. Dimana bentuk
proklamasi laki-laki dan wanita bersifat dwi tunggal yakni saling memiliki satu
sama lain.
Perkawinan eugenic adalah sebuah konsep yang di pakai untuk memisahkan
gen baik dari gen buruk. Gen buruk bisa saja berarti sifat beda yang nampak
secara fisik (fenotip) seperti penyakit bawaan, kekerdilan, dll.
Misalnya NAZI dulu memisahkan gen baik
bukan secara biologis tapi secara chauvinistik. Artinya memilih dan memproduksi
anak-anak yang benar-benar keturunan asli bangsa Indo Arya. Karena Hitler
menganggap bangsa Indo Arya adalah bangsa superior dibandingkan bangsa-bangsa
yang beragama Yahudi. Jadi tentara NAZI 99,99 % adalah ras Indo Arya. Pada saat
produksi itu, NAZI mengizinkan perkawinan tanpa pernikahan yang penting
menghasilkan keturunan sebanyak-banyaknya.
Pada
peringkat ini, Nazi telah mula melaksanakan Darwinisme, dan sebagai contoh
"teori eugenik" yang berasal daripada Darwinisme.
Teori Eugenik Adalah Berasaskan Kepada Idea-idea
Darwin
Teori eugenik, yang telah berkembang pada separuh pertama abad ke-20,
bererti menyingkirkan mereka yang sakit dan cacat dan "meningkatkan"
bangsa manusia dengan menambah jumlah individu-individu yang sihat. Menurut
teori eugenik ini, dengan cara yang sama juga haiwan yang lebih baik dapat dihasilkan
dengan mengahwinkan haiwan-haiwan yang sihat antara satu sama lain, jadi bangsa
manusia juga dapat ditingkatkan dengan cara yang sama.
Seperti yang telah dijangka, mereka yang mengemukakan program ini ialah
para penyokong Darwin. Di kemuncak gelombang eugenik ini di England, telah
muncul sepupu Charles Darwin, Francis Galton dan anaknya Leonard Darwin.
Jelaslah di sini bahawa idea eugenik adalah hasil asal Darwinisme.
Tambahan pula, kebenaran ini telah diberikan kepentingan istimewa di dalam
penerbitan-penerbitan yang menyokong eugenik, "Eugenik ialah penguasaan
manusia terhadap evolusinya sendiri", demikian ia disebutkan.
Ernst Haeckel |
Kenneth
Ludmerer, seorang ahli sejarah perubatan di Universiti Washington, mencatatkan
bahawa idea eugenik berusia setua idea republik Plato tetapi dia juga menambah
Darwisme merupakan penyebab kepada kebangkitan minat kepada idea ini pada abad
ke-20:
…
pemikiran eugenik moden berkembang hanya pada abad ke-19. Peningkatan minat
terhadap eugenik ketika abad tersebut mempunyai beberapa punca. Yang paling
utama ialah teori evolusi, bagi idea Francis Galton tentang eugenik - dan
beliaulah yang telah mencipta istilah "eugenik" - ia adalah satu
logik yang terhasil daripada doktrin sains yang telah dikemukakan oleh sepupu
beliau, Charles Darwin.
Di Jerman orang pertama yang terpengaruh dan mula mengembangkan eugenik
ialah seorang pakar biologi evolusi yang terkenal Ernst Haeckel. Haeckel adalah
kawan baik dan penyokong Darwin. Untuk menyokong teori evolusi ini beliau telah
mengemukakan dakwaan "pengulangan semula", yang mendakwa bahawa
embrio daripada hidupan yang berbeza mempunyai persamaan antara satu sama lain.
Ia kemudian telah terbukti bahawa Haeckel telah memalsukan data apabila beliau
mengemukakan dakwaan ini.
II.TUJUAN
Tujuan
dari perkawinan eugenic adalah :
1.
Untuk memperbaiki ras / keturunan.
2.
Menjamin kebahagiaan individu.
3.
Untuk kelestarian keluarga.
4.
Kestabilan struktur masyarakat.
III.ANALISA
Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan mental karena
menikah / kawin adalah sesuatu yang sakral dan dapat menentukan jalan hidup
seseorang. Dan pada perkawinan ini seseorang di paksa untuk menikah dengan
orang yang tidak di sukai/ tidak di kenal,ini sangat melanggar hak asasi
manusia. Dan biasanya wanita lah yang menjadi korbannnya. Karena perkawinan ini
berawal dari sebuah paksaan.
IV.KESIMPULAN
1. Jika
perkawinan ini terus di lakukan,tentunya akan merugikan orang-orang yang tidak
mempunyai keturunan baik. Karena orang tersebut di anggap tidak penting,dan
tidak bermanfaat bagi kalangan yang berkuasa.
2. Akan
banyak perempuan yang akan menderita karena mereka di paksa melayani
orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
3. Pembunuhan-pembunuhan
ini dianggap munasabah dan mereka yang dianggap secara genetiknya mundur telah
dianggap sebagai "tidak menguntungkan" dan menjadi halangan kepada
pembangunan bangsa tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar